Potongan Harga Picu Permintaan Tinggi, Tesla Tingkatkan Produksi di Pabrik Shanghai

02 Februari 2023 02:28
Penulis: Adiantoro, otomotif
Kendaraan listrik Tesla Model 3 buatan China terlihat selama acara pengiriman di pabriknya di Shanghai, China, 7 Januari 2020. (Aly Song/Reuters)

Sahabat.com - Tesla berencana meningkatkan produksi mobil listrik mereka di pabrik Shanghai, China, selama dua bulan ke depan.

Langkah itu ditempuh guna memenuhi permintaan yang tinggi karena dipicu oleh pemotongan harga yang agresif pada model terlarisnya. Hal itu berdasarkan memo perencanaan yang dilihat Reuters dan seseorang yang mengetahui rencana tersebut, yang dikutip Kamis (2/2/2023).

Produsen mobil listrik asal Amerika Serikat (AS) itu berencana memproduksi rata-rata mingguan hampir 20.000 unit di pabriknya di Shanghai pada Februari dan Maret, menurut memo tersebut, yang merinci rencana produksi untuk pusat manufaktur Tesla yang paling produktif dan menguntungkan.

Tingkat produksi itu akan membuat output pabrik kira-kira mencapai tingkatnya pada September, ketika menghasilkan 82.088 unit mobil listrik Model 3 dan Model Y, menurut data dari Asosiasi Mobil Penumpang China (CPCA).

Tesla tidak segera menanggapi permintaan komentar pada Rabu (1/2/2023). Sumber tersebut berbicara dengan syarat anonim karena rincian rencana tersebut tidak dipublikasikan.

Pada Desember lalu, pabrik Shanghai telah memangkas produksi sekitar sepertiga mulai November, dan memperpanjang masa liburan Tahun Baru Imlek bagi para pekerja pada Januari, untuk mengatasi peningkatan persediaan, sebelum pemotongan harga antara 6 persen dan hampir 14 persen pada Tahun Baru Imlek.

Pada panggilan konferensi pekan lalu untuk membahas hasil kuartal keempat (Q4) Tesla, CEO Tesla Elon Musk mengatakan pesanan diperkirakan dua kali lipat produksi pada Januari setelah pemotongan harga kendaraan listrik mereka secara global.

Musk mengatakan pengiriman 2023 bisa mencapai 2 juta kendaraan, selama tidak ada gangguan eksternal.

Pemotongan harga Tesla di China telah memicu apa yang oleh para analis digambarkan sebagai perang harga, karena produsen mobil China Xpeng dan Aito dari Seres telah mengikuti perusahaan dalam memangkas harga.

Dalam 29 hari pertama Januari, rata-rata penjualan ritel harian Tesla di China melonjak 36 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, menjadi 25.686 kendaraan.

Pertumbuhannya sedikit lebih tinggi daripada pesaing utama yakni BYD China, sementara penjualan mobil secara keseluruhan turun 45 persen, menurut data dari China Merchants Bank International. Pabrik Tesla di Shanghai memproduksi kendaraan untuk pasar China dan untuk diekspor ke Eropa.  

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment