Sahabat.com - Perusahaan otomotif asal Korea Selatan (Korsel), Hyundai Motor Co., mengatakan pihaknya telah menjual salah satu pabrik mobilnya di China.
Tindakan ini dilakukan sebagai bagian dari strategi reorganisasi bisnisnya di pasar otomotif terbesar dunia di tengah melambatnya permintaan.
Hyundai Motor mengalami penjualan yang lesu sejak 2017 karena perselisihan diplomatik antara Seoul dan Beijing mengenai penerapan sistem anti-rudal Amerika Serikat (AS).
Untuk meningkatkan penjualan, Hyundai mulai mengatur ulang operasinya di China pada 2019 dengan menyesuaikan kembali produksi di empat pabrik lokalnya tersebut. Perusahaan memperkenalkan beberapa model lokal tetapi tidak membantu menghidupkan kembali penjualan di pasar Negeri Tirai Bambu itu.
"Kami akan fokus pada peningkatan profitabilitas melalui penyesuaian kembali fasilitas produksi di China. Namun untuk saat ini, pembeli dan jadwalnya belum diputuskan," kata Hyundai dalam pernyataannya, seperti dilansir dari Yonhap, Kamis (24/8/2023).
Hyundai mengoperasikan lima pabrik di China, namun menjual pabrik nomor satu mereka di Beijing pada 2021. Pabrik di Chongqing dilaporkan akan dijual dengan harga US$505 juta atau sekitar Rp7,7 triliun.
0 Komentar
Resmi Diluncurkan, Segini Wuling Cloud EV Dibanderol
BMW Sebut Penggunaan Transmisi Manual Berakhir, Termasuk Model M
PT TAM Gelar Recall, Pemilik Mobil Ini Diimbau Segera Lakukan Pemeriksaan di Bengkel Resmi
Industri Mobil China Catat Pertumbuhan Selama 2023
Hyundai Garap Pikap Listrik Ioniq, Calon Pesaing Tesla Cybertruck
Hyundai Siap Lampaui Penjualan Global 100 Juta Kendaraan
Toyota Siap Umumkan Manajemen Baru Daihatsu Global
Leave a comment