Sahabat.com - Kendaraan energi baru atau kendaraan listrik merek China diperkirakan akan menguasai 9 persen pasar di Eropa Barat pada 2023.
Angka itu naik dari sekitar 6 persen pada tahun lalu. Hal itu berdasarkan laporan yang disampaikan lembaga riset pasar TrendForce, seperti dilansir dari Xinhua, Sabtu (1/7/2023).
Sementara itu, untuk pasar kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV) di Asia Tenggara, pangsa pasar kendaraan China diperkirakan naik dari 52 persen pada 2022 menjadi 63 persen pada tahun ini, menurut data.
"China memiliki rantai pasokan yang lebih lengkap dan produktivitas yang memadai karena pengembangan awal industri kendaraan energi baru, ditambah dengan produsen baterai China yang menguasai teknologi dan kapasitas produksi baterai lithium besi fosfat yang hemat biaya," demikian laporan TrendForce.
Berdasarkan data dari Asosiasi Produsen Otomotif China (CAAM), dalam lima bulan pertama, China mengekspor hampir 1,76 juta unit kendaraan, di antaranya 457.000 adalah kendaraan energi baru.
0 Komentar
Resmi Diluncurkan, Segini Wuling Cloud EV Dibanderol
BMW Sebut Penggunaan Transmisi Manual Berakhir, Termasuk Model M
PT TAM Gelar Recall, Pemilik Mobil Ini Diimbau Segera Lakukan Pemeriksaan di Bengkel Resmi
Industri Mobil China Catat Pertumbuhan Selama 2023
Hyundai Garap Pikap Listrik Ioniq, Calon Pesaing Tesla Cybertruck
Hyundai Siap Lampaui Penjualan Global 100 Juta Kendaraan
Toyota Siap Umumkan Manajemen Baru Daihatsu Global
Leave a comment