General Motors Pangkas Ratusan Pekerja Kontrak Penuh Waktu

02 Mei 2023 00:42
Penulis: Adiantoro, otomotif
Ilustrasi. General Motors. (Reuters)

Sahabat.com - General Motors Co., pada Senin (1/5/2023) mengatakan telah memangkas beberapa ratus pekerja kontrak penuh waktu selama akhir pekan termasuk di pusat tekniknya di pinggiran kota Detroit.

Keputusan tersebut sebagai upaya terbaru dari pabrikan mobil asal Amerika Serikat (AS) itu untuk merampingkan operasi. Melansir Reuters, para pekerja kontrak yang kehilangan pekerjaan berada dalam pengembangan produk global di lokasi seperti Warren Tech Center perusahaan. 

The Wall Street Journal (WSJ) melaporkan PHK sebelumnya. Saham General Motors (GM) naik 2 persen menjadi US$33,73. Pada April, GM mengatakan, sekitar 5.000 pekerja tetap telah memilih untuk keluar dari perusahaan. 

Pada Februari, Reuters melaporkan GM memangkas ratusan pekerjaan tingkat eksekutif dan pekerja tetapnya.

CEO Mary Barra mengatakan dalam sebuah memo kepada karyawan pada April, dimana PHK (pemutusan hubungan kerja) Februari dan pemangkasan 5.000 karyawan 'telah menghasilkan sekitar US$1 miliar dari target penghematan US$2 miliar dalam dua tahun mendatang guna pengeluaran gaji karyawannya.

Kenaikan harga dan permintaan kendaraan telah membantu produsen mobil melawan tekanan inflasi. GM membukukan laba kuartal pertama (Q1) yang lebih tinggi dari perkiraan pekan lalu dan meningkatkan perkiraan laba setahun penuh dan arus kas.

Induk Chrysler Stellantis NV pada pekan lalu mengatakan menawarkan paket keluar sukarela kepada 33.500 karyawan karena ingin merampingkan operasi di Amerika Utara.

Penawaran tersebut mencakup 31.000 pekerja yang dibayar per jam dan sekitar 2.500 pekerja tetap. Stellantis tidak mengatakan berapa banyak pekerjaan yang ingin dihilangkan. Mereka juga menawarkan beberapa karyawan di Kanada keluar secara sukarela.

Di sisi lain, Ford Motor Co., baru-baru ini mengumumkan pemutusan hubungan kerja yang signifikan di Spanyol, Jerman dan bagian Eropa lainnya, dan pada Agustus mengatakan akan memangkas total 3.000 pekerja tetap dan kontrak, sebagian besar di Amerika Utara dan India.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment