Sahabat.com - Produsen mobil asal Amerika Serikat (AS), General Motors Co., pada Kamis (16/2/2023) mengatakan pihaknya belum melihat tanda-tanda permintaan mobil melemah di tengah kekhawatiran perlambatan ekonomi.
Namun diperkirakan situasi Covid-19 yang bergejolak di China akan berdampak pada hasil kuartal pertama (Q1) perusahaan otomotif tersebut.
"Kami masih memiliki kepercayaan yang sangat baik di pasar," kata Chief Financial Officer (CFO) General Motors, Paul Jacobson, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (17/2/2023).
Kendati demikian, dia mengungkapkan, perusahaan perlu memperhatikan lingkungan ekonomi makro dengan sangat hati-hati.
Langkah China untuk mencabut pembatasan Covid secara tiba-tiba menyebabkan penyebaran virus yang cepat, sehingga membebani sentimen konsumen dan merugikan bisnis perusahaan AS yang beroperasi di Negeri Tirai Bambu tersebut.
"Kami pikir itu akan berdampak pada kuartal pertama, kami akan melihat apakah itu berlanjut ke kuartal kedua," kata Chief Executive Officer (CEO) General Motors, Mary Barra pada konferensi yang diselenggarakan oleh Wolfe Research.
0 Komentar
Hyundai Kona Electric 2024 Dibekali Baterai Lebih Besar
Permintaan Kuat, Penjualan Kendaraan Baru di AS Diperkirakan Meningkat pada November
Bukan untuk Transportasi, Subaru Indonesia ungkap Karakter Konsumennya
"Crosstrek" jadi Mobil Subaru Paling Laris di Indonesia
Subaru Resmikan Dealer Baru untuk Topang Tiga Wilayah Jakarta
Leave a comment