BYD China Bangun Pabrik Mobil Listrik di Thailand

11 Maret 2023 04:09
Penulis: Adiantoro, otomotif
BYD China mengadakan upacara peletakan batu pertama pembangunan pabrik mobil listrik di Thailand pada Jumat (10/3/2023). (Wang Teng/Xinhua)

Sahabat.com - Perusahaan otomotif asal China, BYD Automobile Co. Ltd., membangun pabrik mobil listrik pertamanya di Thailand.

Peletakan batu pertama pembangunan pabrik tersebut dilakukan pada Jumat (10/3/2023). Ini menandai langkah terbaru produsen mobil China tersebut untuk memperluas jejak mereka di Asia Tenggara.

Dilansir dari Xinhua, Sabtu (11/3/2023), pabrik baru yang terletak di Zona Khusus Koridor Ekonomi Timur di provinsi Rayong ini diharapkan sebagai pusat produksi dan distribusi kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Thailand, negara tetangga ASEAN, dan kawasan lainnya.

Sebagai pemain utama di pasar kendaraan listrik global, penjualan kumulatif kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV) BYD melebihi 1,86 juta unit pada 2022, mewakili peningkatan tahun-ke-tahun sebesar 208,6 persen, menurut perusahaan.

Bergabung dengan MG SAIC Motor dan Great Wall Motor, BYD menjadi merek mobil China lainnya yang membangun operasi manufaktur di Thailand, pasar yang telah lama didominasi oleh merek Jepang.

Tahun lalu, BYD membawa model terpopulernya, ATTO3, ke Thailand. Liu Xueliang, manajer umum Divisi Penjualan Mobil Asia-Pasifik BYD, menggambarkan suasana penjualan sebagai 'booming', karena orang-orang mengantri semalaman untuk membeli mobil. Target penjualan 10.000 unit tercapai hanya dalam waktu 42 hari.

Pada upacara peletakan batu pertama, BYD juga mengadakan upacara penyerahan mobil ATTO 3 ke-9.999 dan ke-10.000. Pabrik tersebut dijadwalkan mulai beroperasi pada 2024 dengan kapasitas produksi tahunan sekitar 150.000 unit kendaraan energi baru.

Investasi BYD di Thailand juga sejalan dengan tujuan pemerintah Thailand untuk memiliki 30 persen kendaraan yang diproduksi di negara tersebut menjadi kendaraan listrik pada 2030.

"Keputusan BYD untuk menjadikan Thailand sebagai basis produksinya di kawasan Asia-Pasifik sejalan dengan model ekonomi Bio-Circular-Green (BCG) Thailand dan arah pembangunan hijau dan berkelanjutan China," kata Wang Liping, Menteri-Konselor Ekonomi dan Urusan Komersial Kedutaan Besar China di Thailand.

"Langkah ini tidak hanya akan menciptakan lebih banyak kesempatan kerja dan mendorong pembangunan ekonomi di Thailand, tetapi juga mendorong integrasi mendalam industri kendaraan energi baru di China dan Thailand," tambahnya.

Pejabat Thailand, termasuk Sekretaris Jenderal Dewan Investasi Thailand Narit Therdsteerasukdi dan Wakil Gubernur Provinsi Rayong Suphot Torartharn, dengan hangat menyambut masuknya BYD ke Thailand.

Mereka meyakini kehadiran BYD di pasar Thailand akan menggiatkan industri kendaraan listrik di Negara Gajah Putih tersebut. 

Menurut data Institut Otomotif Thailand dan Departemen Transportasi Darat, penjualan kendaraan listrik murni di Thailand mencapai 13.454 unit tahun lalu, meningkat tajam selama beberapa tahun terakhir, mewakili peningkatan tahun-ke-tahun sebesar 588,5 persen.

Banyak brand kendaraan listrik telah bergabung dengan langkah subsidi pemerintah, termasuk perusahaan China, Barat, dan Jepang, kata Kevalin Wangpichayasuk, Asisten Direktur Pengelola Kasikorn Research Center.

Dia menambahkan bila ini bukan hanya kabar baik bagi pembeli mobil yang akan memiliki lebih banyak pilihan, tetapi juga untuk industri otomotif Thailand selama masa transisi untuk mengejar tren masa depan. 

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment